بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Tidak ada satupun manusia yang
bersedia untuk disebut budak dunia. Tidak ada satupun di antara kita yang
merasa bangga disebut pecinta harta. Itu artinya kita sepakat status budak
dunia atau pecinta harta adalah label yang buruk bagi kita. Sehingga kita mengupayakan
pembelaan diri ketika ada orang yang menyebut kita dengan label itu. Akan
tetapi tidak salah ketika Anda merenungkan beberapa karakter orang yang itu
merupakan ciri pecinta dunia. Barangkali salah satu dari sekian karakter itu
ada pada diri Anda.
Anda selalu berpikir setiap waktu bagaimana
caranya agar harta Anda semakin bertambah. Anda merasa sangat bahagia ketika Anda
berhasil menggapai cita-cita dunia. Anda sangat ambisi dalam mengejar karir
Anda. Anda rasa sangat tertantang ketika ada teman atau tetangga yang lebih
sukses secara materi.
Anda selalu membayangkan bagaimana
rasanya jadi orang kaya atau lebih kaya. Anda merasa tertekan manakala Anda
gagal meraih apa yang Anda inginkan. Anda merasa sangat sedih dan menyesal
ketika ada salah satu harta Anda yang hilang. Anda merencanakan kehidupan
hingga terlalu jauh ke depan. Anda lebih pusing memikirkan perasaan daripada
memikirkan tumpukan dosa yang terus bertambah. Anda tidak merasa bersalah
melakukan dosa kecil. bahkan Anda ingin anak Anda sukses dari sisi materi dan
dunia dan bisa menjadi sumber penghasilan bagi Anda di usia tua. Anda juga
menilai orang lain berdasarkan status sosial dan dunianya, dalam masalah ibadah
Anda tidak bersiap siap saat waktu sholat akan tiba.
Anda melalui hari ini tanpa
sedikitpun membuka lembaran Al Quran karena Anda terlalu sibuk. kajian Islam
bagi Anda hanya aktivitas pengisi waktu luang di tengah kesibukan karier Anda.
Anda selalu ingin menjadi pusat perhatian banyak orang, anda sangat perhatian
dengan omongan orang lain tentang diri Anda. Anda terlalu sibuk memikirkan
Bagaimana bisa memiliki tubuh yang ideal. Anda lebih khusuk ketika berdoa
meminta dunia daripada berdoa meminta surga. Anda jejali doa Anda untuk meminta
kesejahteraan dunia daripada kesejahteraan akhirat. Anda lalui hari ini tanpa
sedikit pun memikirkan kematian. Karena emang dunia ujian bagi kita. Nabi
bersabda ini likulli ummatin fitnah fitnah mati Alma setiap umat memiliki ujian
dan ujian bagi umatku adalah harta
Maka dari pada itu ingatlah firman Allah pada surah Al Hadid
ayat 20
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ
الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي
الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلاَدِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ
ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ
عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ
الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُور
Artinya : Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah
antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti
hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di
akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
Sekian artikel tentang Dibudak Dunia, semoga menjadi peringatan bagi kita dan pengingat bagi kita.