-->

Jangan Menunda Nunda

السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ

Kita beramal ada saja yang membuat kita itu terhenti dari beramal. Banyak perkara diantaranya adalah seseorang tertipu oleh angan-angan dengan mengatakan "ah gampang nanti besok saya bisa lakukan itu", "gampang lusa Saya masih kosong waktunya", "gampang nanti malam saya punya waktu Insya Allah", sehingga hanya menggampangkan seperti ini menyebabkan kita selalu menunda-nunda perbuatan. Ketika kita ada waktu, di waktu pagi kita berkata "ah nanti deh baca Quran nya, sore masih ada waktu” misalnya ketika kita mau menuntut ilmu setan datang mungkin kepada kita “gampang saya masih banyak waktu untuk menuntut ilmu” penyakit yang menyebar banyak sekali, menghentikan seorang yang beramal untuk tidak segera beramal.


Seorang penuntut ilmu seharusnya tidak mempunyai kata nanti di dalam kamusnya. Kata nanti dalam beramal,. ada waktu maka lakukan, ada waktu maka gunakan, makannya karya Ibnu umar-radhiyallahu, bawah ketika membawakan hadis Nabi SAW "jadilah di dunia seakan-akan Kamu orang yang asing atau penyebrang jalan". Kata beliau “kalau kamu berada di waktu pagi, jangan menunggu di waktu sore atau sebaliknya, ambil waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan ambil waktu hidupmu sebelum kamu mati.

Cobalah kita berfikir ketika kita mengatakan nanti sampai kapan nanti itu. Kita yakin ajal akan datangnya nanti kita tidak tahu. Makanya seorang penuntut ilmu itu ketika ia kata nanti itu sudah ada di pikirannya, segera berkata “Ah sudahlah sekarang saya ada kesempatan saya lakukan”. Al Hasan Al Bashri juga berkata “jauhi oleh kamu menunda-nunda, karena kamu sedang berada di hari ini bukan di hari esok” Jika kamu bisa melakukan itu ketika kita bisa melakukan pada waktunya ada waktu kesempatan ambil, maka kata beli apa jika esok masih menjelang kamu bisa akan seperti hari ini, dan apabila esok tidak menjelang lagi alias ajal mendatangi kita, kita pun tidak akan menyesal.

Makannya semua kata-kata nanti ini adalah perkara  yang dalam syariat Islam dan dalam al-qur'an serta Hadist sangat tidak sepadan. Allah berfirman Wa syari’u ila maghfirotin min robbikum, Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Allah. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman untuk berlomba-lomba, sementara orang yang mengatakan nanti tidak berlomba-lomba. para ulama Ushul fiqih mengatakan bahwa perintah itu harus dilakukan sesegera mungkin tidak boleh ditunda-tunda, maka demikian pula seorang penuntut ilmu pun jangan menunda-nunda waktu, kalau ada di kesempatan ambil. karena إن شاء الله kunci kesuksesan kita dan ini yang akan menjadi kita jauh dari apa namanya kemalasan.

Oleh karena itulah ketika kita menuntut ilmu, ketika kita beramal sholeh, ketika kita hendak melakukan berbagai macam kebaikan dan kebaikan. yang harus kita jaga adalah bagaimana kita bisa melakukan itu di waktu-waktu yang memang itu pertama di awal waktu tugas, yang kedua saya bisa melakukannya sesegera mungkin. Ada orang punya uang cukup untuk haji, banyak uangnya Masya Allah berkata gampang "nanti saya haji depan saja gampang", "nanti saya Aji umur 40 tahun aja", ternyata qodarullah contoh mungkin usahanya bangkrut atau dia sakit, makanya dia tidak bisa berhaji. Ada orang memiliki kesempatan untuk membaca al-quran dan mengatakan "nanti sore  saya baca quran", tapi  sorenya dia sakit dan dia tidak bisa membaca al-quran.

Merugi, orang sangat merugi, makanya siapapun kita yang ingin mencari kehidupan akhirat dan beramal sholeh, jauhi yang namanya kata nanti, tidak ada kata nanti,  ada kesempatan hari ini, kecuali kalau memang ya ditunda karena ada maslahat yang lebih besar, kita tunda itu karena ada udur syari. Adapun kita membiasakan diri menunda-nunda, itu tanda kemalasan, seorang mukmin tidak demikian. Makanya bersungguh-sungguhlah untuk menghasilkan apa yang bermanfaat buat kamu. semangat lah kata Rasulullah alaihi wasallam orang yang mengatakan nanti nanti nanti itu menunjukkan ia tidak bersungguh-sungguh, hal itu menunjukan ia tidak ada kesemangatan untuk melakukan kebaikan dari kebaikan. Namun sekarang anehnya dalam masalah yang sifatnya itu tidak ada manfaatnya, seringkali kita untuk tidak mengatakan nanti berat rasanya. Makanya kita sebagai mukminin harus bersungguh sungguuh.



Sekian artikel tentang Jangan Menunda Nunda, semoga bisa menjadi motifasi diri kita agar menjadi yang lebih baik.

Ùˆَ السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ


Previous
Next Post »
Load comments