Delapan perkara yang selalu melalui kehidupan manusia dan hampir Semua manusia pasti akan menemuinya. Ada pertemuan ada perpisahan , ada masa gembira ada masa sedih ,ada masa mudah ada masa sulit, ada masa sehat ada masa sakit. apalagi bagi seorang mukmin sebagaimana yang telah dikatakan oleh Rasulullah SAW, dunia itu penjara buat orang mukmin dan surga buat orang kafir. Sehingga bagi seorang mukmin harus berhati-hati di dalam menyikapi dunia, karena cinta dunia berlebihan yang akhirnya menimbulkan benci kematian merupakan penyakit yang paling ditakutkan oleh Rasulullah SAW yaitu Al wahan.
Oleh karena itu Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita semua, hiduplah di dunia seakan-akan engkau merantau atau mampir, singgah sesaat untuk melakukan atau menghabiskan atau menyelesaikan sesuatu hajat. Maka pada saat Rasulullah SAW habis tidur dari tikar yang terbuat dari pelepah kurma dan membekas di dalam tubuhnya maka salah seorang sahabat Rasulullah SAW merasa kasihan dan bertanya "kenapa ya Rasulullah engkau tidak berusaha untuk memerintahkan saya mencari bantal yang empuk, alas tidur yang agak sedikit lembut?" beliau menjawab “Apa urusannya saya dengan dunia, Sesungguhnya saya buat dunia seperti orang yang naik, yang berteduh sesaat dibawah pohon untuk sedikit mencari peristirahatan dan untuk agak sedikit menghilangkan keringat, kemudian pergi lalu meninggalkannya".
Maka Allah SWT mengingatkan kepada kita “Ketahuilah sesungguhnya harta kalian, anak kalian adalah fitnah ,maka siapa yang tidak pandai pandai menyikapi harta yang dititipkan oleh Allah SWT ,maka harta tersebut akan menghancurkan. Lihat perhatikan firman Allah SWT, Bagaimana harta itu membentuk sikap yang jelek membentuk watak yang dimurkai Allah
كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى
‘’Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,karena dia melihat dirinya serba cukup.’’(QS al-`alaq : 6-7)
Merasa Dia memiliki segala-galanya membuat lalai membuat dia jauh dari Allah SWT, bahkan saling membunuh saling jegal mencegal dan menghalalkan segala cara membuat kerusakan di muka bumi, watak pencinta dunia. Sehingga Rasulullah mengatakan
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ زَكَرِيَّا عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدِ بْنِ زُرَارَةَ عَنْ ابْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ
"Dua serigala lapar yang dilepaskan di dalam kawanan kambing tak lebih menghancuran dari pada ketamakan seseorang terhadap harta & kemuliaan agamanya." [HR. Darimi No.2614].
Kenapa Rosulullah mengumpamakan serigala, karena di antara sekian hewan buas yang paling sadis adalah serigala, karena ketika memangsa mangsanya langsung dimakan hidup-hidup. sekarang bagaimana jika dua Serigala yang sedang kelaparan berebut satu kambing Subhanallah sangat dahsyat sangat mengerikan. Tapi ternyata masih lebih mengerikan sangat dahsyat orang yang gila harta Ambisi kedudukan mengorbankan agama dan dengan demikian Rasulullah pernah menggambarkan betapa hinanya suatu kehidupan dunia ini.
Pernah Rasulullah menawarkan sahabat “wahai sahabatku, adakah diantara kalian yang mau memanfaatkan kambing kudisan kurus yang bangkai ini?" jawab sahabat "ya Rosulullah, tidak ada satu pun yang mau" apa kata Rasulullah "sungguh dunia lebih terhina daripada kambing atas kalian" Dengan demikian apa yang dikatakan oleh Yahya Bin Muadz “Sesungguhnya dunia ini seperti kalajengking, kalau kamu tidak pintar-pintar menjampi ,tidak pintar-pintar melakukan ruqyah Jangan coba memegangnya” apa yang dimaksud ruqya, apa yang dimaksud jampi? Ambillah dengan cara yang halal dan tunaikan haknya, dan sungguh ketika orang meninggal dunia terkena musibah dua bukan meninggal dunianya tetapi harta yang dicari dengan cara yang halal dia tinggalkan semua dan nanti menghadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala dihisap semuanya.
Dengan demikian mudah-mudahan Allah SWT menjadikan kita sebagai orang yang memanfaatkan dunia pada tempatnya sesuai dengan arahan Allah. Kesimpulannya dunia adalah sarana tujuan kita ke akhirat, jangan sampai kita balik dunia menjadi tujuan kita dan akhirat hanya menjadi sarana. Maka akan hancur menghancurkan, kita akan kembali kepada Allah SWT dalam keadaan merugi Cinta dunia seperti minum air garam yang tidak pernah ada puasnya mengejarnya seperti berenang di danau buaya, sangat berbahaya, bukan malah kita yang menerkam tapi diterkam. Orang yang mencarinya seperti mengejar binatang buas.
Oleh karena itu rakus dan rakus, sehingga sampai dikatakan oleh Rosulullah SAW kalau seandainya manusia memiliki dua lembah maka akan berangan-angan memiliki yang ketiganya dan tidak puasa sebelum masuk ke tanah kuburan dan mulutnya dimasuki oleh tanah kuburan.
Sekian artikel Tentang Bahaya Cinta Dunia, semoga bermanfaat.
Oleh karena itu Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita semua, hiduplah di dunia seakan-akan engkau merantau atau mampir, singgah sesaat untuk melakukan atau menghabiskan atau menyelesaikan sesuatu hajat. Maka pada saat Rasulullah SAW habis tidur dari tikar yang terbuat dari pelepah kurma dan membekas di dalam tubuhnya maka salah seorang sahabat Rasulullah SAW merasa kasihan dan bertanya "kenapa ya Rasulullah engkau tidak berusaha untuk memerintahkan saya mencari bantal yang empuk, alas tidur yang agak sedikit lembut?" beliau menjawab “Apa urusannya saya dengan dunia, Sesungguhnya saya buat dunia seperti orang yang naik, yang berteduh sesaat dibawah pohon untuk sedikit mencari peristirahatan dan untuk agak sedikit menghilangkan keringat, kemudian pergi lalu meninggalkannya".
Maka Allah SWT mengingatkan kepada kita “Ketahuilah sesungguhnya harta kalian, anak kalian adalah fitnah ,maka siapa yang tidak pandai pandai menyikapi harta yang dititipkan oleh Allah SWT ,maka harta tersebut akan menghancurkan. Lihat perhatikan firman Allah SWT, Bagaimana harta itu membentuk sikap yang jelek membentuk watak yang dimurkai Allah
كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى
‘’Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,karena dia melihat dirinya serba cukup.’’(QS al-`alaq : 6-7)
Merasa Dia memiliki segala-galanya membuat lalai membuat dia jauh dari Allah SWT, bahkan saling membunuh saling jegal mencegal dan menghalalkan segala cara membuat kerusakan di muka bumi, watak pencinta dunia. Sehingga Rasulullah mengatakan
أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ زَكَرِيَّا عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدِ بْنِ زُرَارَةَ عَنْ ابْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ
"Dua serigala lapar yang dilepaskan di dalam kawanan kambing tak lebih menghancuran dari pada ketamakan seseorang terhadap harta & kemuliaan agamanya." [HR. Darimi No.2614].
Kenapa Rosulullah mengumpamakan serigala, karena di antara sekian hewan buas yang paling sadis adalah serigala, karena ketika memangsa mangsanya langsung dimakan hidup-hidup. sekarang bagaimana jika dua Serigala yang sedang kelaparan berebut satu kambing Subhanallah sangat dahsyat sangat mengerikan. Tapi ternyata masih lebih mengerikan sangat dahsyat orang yang gila harta Ambisi kedudukan mengorbankan agama dan dengan demikian Rasulullah pernah menggambarkan betapa hinanya suatu kehidupan dunia ini.
Pernah Rasulullah menawarkan sahabat “wahai sahabatku, adakah diantara kalian yang mau memanfaatkan kambing kudisan kurus yang bangkai ini?" jawab sahabat "ya Rosulullah, tidak ada satu pun yang mau" apa kata Rasulullah "sungguh dunia lebih terhina daripada kambing atas kalian" Dengan demikian apa yang dikatakan oleh Yahya Bin Muadz “Sesungguhnya dunia ini seperti kalajengking, kalau kamu tidak pintar-pintar menjampi ,tidak pintar-pintar melakukan ruqyah Jangan coba memegangnya” apa yang dimaksud ruqya, apa yang dimaksud jampi? Ambillah dengan cara yang halal dan tunaikan haknya, dan sungguh ketika orang meninggal dunia terkena musibah dua bukan meninggal dunianya tetapi harta yang dicari dengan cara yang halal dia tinggalkan semua dan nanti menghadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala dihisap semuanya.
Dengan demikian mudah-mudahan Allah SWT menjadikan kita sebagai orang yang memanfaatkan dunia pada tempatnya sesuai dengan arahan Allah. Kesimpulannya dunia adalah sarana tujuan kita ke akhirat, jangan sampai kita balik dunia menjadi tujuan kita dan akhirat hanya menjadi sarana. Maka akan hancur menghancurkan, kita akan kembali kepada Allah SWT dalam keadaan merugi Cinta dunia seperti minum air garam yang tidak pernah ada puasnya mengejarnya seperti berenang di danau buaya, sangat berbahaya, bukan malah kita yang menerkam tapi diterkam. Orang yang mencarinya seperti mengejar binatang buas.
Oleh karena itu rakus dan rakus, sehingga sampai dikatakan oleh Rosulullah SAW kalau seandainya manusia memiliki dua lembah maka akan berangan-angan memiliki yang ketiganya dan tidak puasa sebelum masuk ke tanah kuburan dan mulutnya dimasuki oleh tanah kuburan.
Sekian artikel Tentang Bahaya Cinta Dunia, semoga bermanfaat.