-->

Harum tapi Haram

Wanita sering diumpamakan bagaikan bunga, terlihat Indah mempesona membuat mata mata menjadi terasa indah melihatnya. Namun sayang bunga dilihat oleh setiap laki-laki yang memandang, demikian pula setiap kumbang mendatanginya. Maka dari itulah Cobalah kita berpikir wahai para wanita, pantaskah seorang wanita disebut sebagai bunga?


Hal ini adalah merupakan sebuah perumpamaan yang sebetulnya kalau kita pikirkan kurang lah tepat. bunga bisa dijamah oleh setiap laki-laki, bunga bisa didatangi oleh setiap kumbang yang menginginkannya, sungguh ini perumpamaan yang sangat tidak baik sekali. Bukan demikian perumpamaan seorang wanita muslimah. seorang wanita muslimah seharusnya bagaikan kerang, bagaikan mutiara di dalam kerang di dasar lautan. Ia sangat mahal harganya, yang tertutup oleh kerang, tak setiap mata bisa memandang, tidak setiap kumbang bisa merasakan, hanya laki-laki yang mempunyai kekuatan, hanya laki-laki yang mempunyai kekuatan Iman, laki-laki yang sholeh yang ia pilih untuk mendapatkannya.

Bunga memang sangat harum sekali, ketika kita menciumnya harum terasa, namun apakah seorang wanita pantas membiarkan laki-laki mencium harum tubuhnya? sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa wanita yang keluar dari rumahnya dalam keadaan dia memakai minyak wangi, harum nya bisa dinikmati oleh laki-laki, beliau mengatakan dia adalah seorang wanita pelacur, wanita yang suka berzina, wanita yang selalu berzina. Janganlah wanita, engkau disebut sebagai seorang bunga, tapi tetaplah seorang wanita yang betul-betul beriman kepada Allah, yang betul-betul beriman kepada kehidupan akhirat, hanya berusaha untuk memberikan kecantikannya untuk suaminya yang tercinta, memberikan kamu semua perhiasan dirinya untuk suami yang telah dihalalkan untuknya. Menjadi bidadari-bidadari surga, menjadi penghuni penghuni surga yang cantik jelita

Subhanallah betapa indahnya ketika kita melihat kerang yang di dasar lautan itu tertutup oleh kerang mutiara, mutiara yang di dalam kerang tersebut kita lihat mahal harganya, yang indah sekali namun tidak setiap manusia bisa menjamahnya. Coba kita pikirkan wahai para wanita muslimah memperlihatkan aurat-aurat Anda menganggap itu adalah sebagai sebuah kemodernan, barangkali Anda mau memperlihatkan kecantikan-kecantikan Anda kepada laki-laki dianggap itu sebagai sebuah kemajuan zaman? Jawabannya adalah tidak, kemajuan zaman tidak demikian. Coba Ingat di zaman purbakala terdahulu disebutkan dalam sejarah sejarah di zaman dahulu, di zaman purbakala wanita-wanita bertelanjang tak berpakaian, demikian pula ketika sebelum turunnya ayat hijab, wanita-wanita yang memperlihatkan auratnya sampai Allah turunkan kemudian ayat hijab dalam firman Allah, Quran surat al-ahzab ayat 59

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Sebelum turunnya ayat ini wanita-wanita pada waktu itu tidak menutup aurat aura terlihat dadanya terlihat rambutnya terurai melihat perhiasan dan kecantikannya, kemudian Allah memerintahkan mereka untuk menutup aurat aurat mereka. Berarti sebetulnya jilbab adalah kemodernan, justru membuka aurat itu kembali kepada jaman kuno, jaman jahiliyah terdahulu. Wanita jangan Anda ridho kecantikan Anda dinikmati oleh laki-laki setiap laki-laki yang bisa memandang Anda.

Jangan Anda merasa senang jika aurat Anda dinikmati setiap mata mata yang berbinar mata-mata lelaki ,karena setiap mata-mata yang menikmati aurat itu akan menjadi dosa. Cobalah kita pikirkan ambil dua buah permen, buka salah satu kemudian buang keduanya, lalu kita ambil kembali, kira-kira mana yang lebih kita ambil. Pasti permen yang masih tertutup yang akan diambil, soalnya masih tertutup rapi, karena itu masih tersimpan dan terpelihara dan terjaga. Demikian pula seharusnya seorang wanita lebih berusaha menjaga aurat, menjaga kehormatannya.



Memang untuk menutup aurat sangat berat, tapi mulia di sisi Allah, alasan seperti panas dan gerah tidaklah sebanding dengan siksaan yang nanti akan diterima.Bunga ketika kita melihat indah, setiap mata bisa melihat, setiap kumbang bisa mengambil madunya dan sarinya bukanlah perumpamaan seorang mukminah tapi itu adalah perumpaan wanita jalang yang menawarkan kecantikanya pada setiap pria, harum tapi haram, itu yang dilarang oleh  Allah, karena itu adalah perhiasan yang sangat luar biasa yang hanya boleh dinikmati suaminya saja

Previous
Next Post »
Load comments